Pengirim Subject : BURUKNYA INSTITUSI PENDIDIKAN DEPKES
John Pantau
05:56:17 21/May/2008
KUNJUNGI : http://johnpantau.blogspot.com

ISI BERITA :

Satu-satunya kampus negeri yang berada di Banyumanik Semarang adalah Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Semarang. Meski merupakan kampus “milik pemerintah� Namun, Poltekkes mempunyai visi mandiri dan unggul, artinya berusaha mandiri dalam pendanaan dan program pendidikan yang selau dikembangkan sesuai perkembangan jaman. Termasuk adanya kelas unggulan yang disiapkan lulusannya berstandar Internasional.Sejarahnya, Poltekkes Semarang dibentuk berdasarkan SK Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial No. 298/Menkeskesos/SK/IV/2001, tentang Organisasi Tata Kerja Politeknik Kesehatan, yang merupakan pengembangan dari 11 akademi di bawah Departemen Kesehatan RI. Sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga teknis di bidang medis, Poltekkes Semarang sejak 2001 sudah mencetak lulusan sebanyak 8 ribu orang yang tersebar di berbagai bidang dan daerah. “Rata-rata penyerapan di lapangan sangat bagus, sekitar 3 bulan sudah diterima oleh lembaga kesehatan atau buka praktik sendiri,� kata Pembantu Direktur II Poltekkes Semarang, Sugiyanto SPd MApp Sc. Untuk memenuhi permintaan dari berbagai rumah sakit bertaraf internasional dan lembaga kesehatan di luar negeri, maka sejak tiga tahun lalu dibuka kelas unggulan untuk beberapa jurusan. Di antaranya keperawatan, kebidanan, teknik radiologi, dan kesehatan gigi. Tujuan pendidikan itu adalah mencetak lulusan yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya dan mampu bertindak secara profesional serta dapat memenangi persaingan global. Tidak mudah untuk memasuki kelas tersebut. Karena ada syarat yang harus dipenuhi yakni nilai TOEFL minimal 400 dan tes potensi akademik. Sugiyanto menuturkan, tes TOEFL diperlukan karena pada dasarnya kelas unggulan memang dipersiapkan untuk ke luar negeri. Sedangkan tes potensi akademik bertujuan agar penguasaan materi benar-benar dipenuhi oleh mahasiswa. Yang menjadi kendala biasanya izin orangtua mahasiwa. Mereka keberatan jika anaknya mencari nafkah di negeri orang. “Mereka bangga anaknya bisa masuk kelas unggulan, namun ketika lulus anaknya dihalangi untuk ke luar negeri,� katanya. Kerjasama dengan pihak luar juga sering dilakukan oleh Poltekkes. Lembaga pendidikan itu telah ditandatangani MoU dengan PT PJTKI Binawan Jakarta untuk penempatan lulusan di Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Baru-baru ini juga telah diselenggrakan kegiatan bersama Unit Carier Center Nurse Education Canada dan telah meloloskan 50 orang mahasiswa dan alumni untuk ditempatkan di berbagai negara. “Awal September nanti mereka akan ditraining agar menjadi tenaga yang siap pakai di luar negeri.' Ditambahkannya, biaya berasal dari swadana mahasiswa. Mereka dari awal sudah mempersiapkan segala kebutuhannya, termasuk paspor dan keperluan lain.

=================================================================
Salah satu program pemerintah/Depkes yang sangat menjanjikan bagi anak-anak bangsa............................... tetapi apakah kenyataanya seperti itu ...............?????
=================================================================

FAKTA
1. Belum terdaftar (Belum ada pengesahan/SK dari Depkes)
2. Program seperti kelas reguler + kursus inggris ( 1 minggu di awal /akhir perkuliahan)
3. Perencanaan pembelajaran yang asal-asalan
4. Proses pembelajaran yang asal-asalan
5. Dosen yang tidak pernah / telat dibayarkan gajinya karena dianggap kelas reguler
6. Penyerapan dana masyarakat yang besar-besaran karena janji-janji manis setelah mahsiswa lulus dan tanpa kontrol dari orang tua mahasiswa
7. Penyelewengan dana di sana sini dengan alasan proses pembelajaran tetapi untuk kepentingan pribadi sampai 2,3 milyar rupiah dan belum terungkap karena tidak pernah dilaporkan kepihak berwenang (Polisi .......???? apalagi KPK....)
8. Pemalsuan nilai oleh pengelola sehingga mahasiswa dapat diwisuda
9. Pemalsuan tandatangan Dosen dalam hal keuangan sehingga pertanggungjawaban pengelola lancar .... dan Dosen ibarat KERBAU PERAHAN (karena semua HARUS "TAAT/MANUT"....."ga boleh protes karena Dosen sudah dapat tunjangan fungsional" kata Kepala Subagian Administrasi Umum )
10. Kamuflase kerjasama dengan PJTKI yang realisasi dipertanyakan..... (katanya sich mau di kirim ke Canada tapi ........ kalau mau bayar biaya tambahan.......??? ) Mending jadi TKW he...he...he....
11. Ketua Program yang melarikan diri................ lepas dari tanggung jawab tetapi tidak pernah di usut / dilaporkan ke pihak berwajib
12. dll

=================================================================

BAGAIMANA TINDAKAN DEPKES .................???
====================================================

Data tidak ditemukan